Rumus yang dimaksud yaitu P= M x I x T x C. Apa yang dimaksud P= M x I x T x C? Itu akan kami coba beberkan dalam keterangan yang ada di bawah ini.
M= Poin
Tiga akan diperoleh apabila meraih kemenangan, poin satu untuk hasil imbang, dan nol apabilah menelan kekalahan. Sementara untuk adu penalti, poin dua untuk tim pemenang dan satu poin untuk yang kalah.
I= Pentingnya pertandingan
Persahabatan (termasuk kompetisi kecil) I = 1.0
Piala Dunia FIFA kualifikasi atau konfederasi – tingkat kualifikasi I = 2.5
Konfederasi tingkat kompetisi akhir atau FIFA Piala Konfederasi I = 3.0
Kompetisi final Piala Dunia FIFA I = 4.0
T= Kekuatan lawan
Berdasarkan rumus: 200 – posisi peringkat lawan
Sebagai pengecualian untuk rumus ini, tim di papan atas klasemen selalu dibebankan nilai 200 dan tim papan tengah 150 serta tim papan bawah hanya dibebankan nilai minimal 50. Posisi peringkat diambil dari peringkat lawan teranyar yang diterbitkan FIFA.
C= Kekuatan konfederasi
Dihitung dari nilai rata-rata konfederasi kedua tim yang bertanding. Berikut poin masing-masing konfederasi sepak bola di dunia. CONMEBOL 1.00, UEFA 0.99, AFC / CAF / OFC / CONCACAF 0.85
Dari semua fakta di atas, maka mari kita gunakan rumus P= M x I x T x C. Sebagai contoh coba kita bayangkan Indonesia memenangkan laga melawan Argentina dengan rumus di atas, yakni 3 x 1.0 x 199 x 0.99= 591. Maka, poin yang didapat Indonesia di laga itu adalah 591 poin dan berpeluang merangsek ke peringkat 40 di ranking FIFA selanjutnya.
0 Comments
EmoticonEmoticon